Abdul Hadi...sang pangeran dari Malinau

6 November 2012
3 Hari MOS yang begitu melelahkan akhirnya selesai juga. Hari pertama kami memulai pelajaran disekolah pun dimulai. gak ada sesuatu yang extraordinary lah dihari pertama ini, mungkin karna baru hari pertama ya?? masih sebagian besar perkenalan dulu. tapi ada juga beberapa guru yang telah tancap gas untuk memulai pelajarannya. Salah satunya adalah Pak Heru. beliau mengampu pelajaran Matematika. bagiku sebagian besar pelajaran yang diberikan beliau ini bersifat pembentukan pemahaman logika dari siswa itu sendiri. Jadi untuk newbi-newbi kayak aku ini memang terasa begitu berat. Tapi bapak yang satu ini biasa juga melakukan tugas sampingannya, yaitu sebagai tempat surhat bagi siswa-siswa yang galau. Beliau senantiasa bersedia mendengarkan keluhan-keluhan dari siswa baik mengenai pelajaran, kehidupan di asrama, masalah percintaan kemonyetan, de el el dah. Jadi bukan salah kami menjadikan bapak yang satu ini sebagai salah satu guru favorite angkatan kami. hehehe. Semoga bapak Heru selalu sehat ya pak......

Disekolah kami menyelenggarakan sistem full day school, jadi kegiatan pembelajaran dimulai dari pukul 7.45 pagi sampe pukul 13.15, kemudian break buat makan siang, sholat. dan disambung lagi pada pukul 14.30 sampe pukul 16.30. Namun pada hari pertama ini ada kegiatan yang tidak biasa. yaitu pemilihan ketua angkatan. 

Memang dihari sebelumnya kami disuruh oleh kakak-kakak OSIS untuk menyiapkan calon ketua angkatan yang diambil dari masing-masing gugus MOS. jadi total calon ada 3 orang, karena hanya ada 3 gugus. mereka adalah Dhanan Febri Handita dari "desa" Bontang, Sandy Yudhistira juga dari Bontang, dan terakhir adalah Abdul Hadi dari Malinau. Dan Pemilihan pun dimulai. waktu itu dilakukan Voting, mungkin karena kakak2 OSIS ini pada males lama-lama kali yee..? hehehe. 

Setelah melalui proses yang panjang, dan pemenangnya adalaaaaaaahhhh Abdul Hadi dari Malinau. *Prok...prok...prok...,Selamat melakukan tugas yang berat ya di...Ketua angkatan di asrama kami merupakan sosok yang siap berkorban. mengapa aku sebut demikian,?? karena kalau ada permasalahan yang terjadi diantara sesama didalam 1 angkatan ataupun vertikal dengan angkatan atas, mesti ketua angkatan lah yang paling dicari untuk dimintai pertanggung jawaban. Walaupun sebenarnya dia tidak bersalah. Pertanggung jawabannya ini bisa dalam bentuk dimarahin, dihukum, dll dah. Jadi kadang aku merasa kasihan dengan si Hadi, selain dia harus menuntaskan tugas-tugas dari sekolah, dia juga harus mengurusi permasalahan yang ada diangkatan itu sendiri. Untungnya kami angkatan 8 Putra hanya memerlukan waktu sekitar 2 bulan saja untuk sadar dari kekhilafan kami yang tidak mau loyal dengan ketua angkatan. Akhirnya kami bahu-membahu dengan hadi dan anggota 8 putra yang lainnya untuk membangun angkatan 8 ini menjadi angkatan yang lebih baik. yang jelas dimulai dari angkatan 8 Putra dulu, baru menjalar ke angkatan 8 Putri. karena secara jumlah, angkatan 8 Putri memiliki jumlah hampir 2 kali 8 Putra, sesuai teori, semakin banyak orang, maka semakin lama juga proses pembenahannya. 

Disini aku belajar banyak lah tentang cara belajar hidup bermasyarakat, yah walaupun dalam skala kecil, dan cara loyal kepada pimpinan. "Prinsipnya simple, yaitu kewajiban kita sebagai bawahan ialah loyal dan taat pada pimpinan. sedangkan tugas pimpinan ialah berusaha sebaik-baiknya untuk menjalankan amanah itu. kalau pemimpin punya kekurangan, kita bisa memberi tahu pada nya tentang kekurangannya tersebut dengan cara se-santun-santunnya, tanpa menjatuhkan kewibawaan dari pemimpin kita itu dihadapan orang lain". Jadi ada 2 buah kewajiban yang berbeda. dimana tiap-tiap kewajiban akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. 

Nah, setelah ketua angkatan 8 dipilih, sekarang saatnya melakukan pemilihan untuk ketua angkatan 8 Putri. Untuk pemilihan yang satu ini, kami angkatan 8 putra tidak diperkenankan untuk ikut serta. Karena Putri tadi itu, okelah...kami yang ganteng2 ini bisa terima deh...hehehe no problemo lah..dan singkatnya, yang terpilih jadi angkatan 8 Putri ialah Monita aja dari Bontang. Semenjak saat itu, aku dan beberapa teman yang lain memanggil Momon dengan sebutan "Bunda Momon" dengan catetan kalau lagi baik. Kalau lagi iseng, aku biasanya menyebutnya dengan sebutan "Dugong Momon" wkwkwkwkw.... (To be continued...)

  

0 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.